Isnin, 10 Disember 2012

Bersarapan pagi di tepi tasik












Angah 


Abang cik an dan Along



Along dan angah 



Penjala ikan ~  banyak ikan yang dia dapat




Dengan Nama Allah Yang Pemurah Lagi Maha Pengasih dan Penyayang

Alhamdulillah cuti hujung minggu telah pun berlalu lagi
Pada sabtu pagi 24 Muharram 1434 di awal pagi kami sekeluarga 
termasuk bonda Pak ngah
telah ke sebuah tasik di kawasan Ulu Yam,
(adik mimi menghadiri sesi kelas hafazan)

Perjalanan kami berbekalkan beberapa biji kuih karipap, 
nugget dan nasi goreng yang di masak di rumah,
serta air teh o panas, sesi sarapan pagi  di luar rumah ini di olah
menjadi riadah ringkas menonton keindahan alam
sambil menguji hobi memancing Pak ngah dan anak2 di tepi tasik.

Foto-foto indah di atas di rakam takala menyaksikan keindahan alam
pada hari itu, dalam suasana cuaca yang terang benderang.
Subhanallah...
"maka nikmat Allah yang mana satu hendak di dustakan"

Sesi riadah berakhir jam 10.30 pagi, 
kami beredar untuk menjemput adik mimi
pulang dari kelas hafazannya.


Perkongsian Ilmu


Manusia pada fitrahnya mengakui wujud Allah ‘Azza wa Jalla sebagai Pencipta. 
Mereka telah paham tanpa harus diajari terlebih dahulu. 
Di samping itu, kita juga mendengar dan menyaksikan terkabulnya do’a dan diberi-nya orang yang meminta.
Lalu kita menyaksikan proses terjadinya tumbuh- tumbuhan yang bermacam-macam jenisnya itu, antara lain:
Pertama: 
Awan mendung yang berasal dari uap, diterbangkan angin kemudian turun menjadi hujan yang menghidupkan tumbuh- tumbuhan.
Kedua: 
Tiupan tersebut dapat  memindahkan bibit tumbuh- tumbuhan yang jantan kepada yang betina, lalu menjadi buah.
Ketiga: 
Tiupan angin dapat menggerakkan pohon-pohonan bagaikan olahraga baginya, menghilangkan debu-debunya yang melekat pada daun-daunnya. Pori-porinya pun terbuka, maka mudahlah ia menghisap makanannya.
Proses kejadian itu semua sesuai dengan firman Allah ‘Azza wa Jalla: 

“Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu. Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh- tumbuhan) dan Kami telah meniupkan angin untuk  mengawinkan (tumbuh- tumbuhan ) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali-kali bukanlah kamu menyimpannya.” 
(Q.S. Al Hijr/15: 21-22)

Sebuah hal yang sungguh menakjubkan juga telah terdapat dalam al-Qur’an: “Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan) awan seperti gunung- gunung, maka ditampakkanNya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkanNya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilatan  es itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan”. 
(QS. An Nur/24: 43)

Adapun beberapa pemahaman yang dapat kita jadikan hujjah pada penciptan langit dan bumi ini adalah:
  1. Tidaklah Allah ‘Azza wa Jalla menciptakan semua itu (langit dan bumi ) dengan sia-sia. Maha Suci Engkau (Ya Allah), maka hindarkanlah kami dari siksa api neraka.
  2. Bahwa penciptaan langit dan bumi terdapat sunnatullah yang telah digariskan, maka barang siapa yang berjalan lurus pada sunnatullah tersebut, maka ia termasuk orang- orang yang beruntung dan barang siapa yang melanggar sunnatullah tersebut, maka ia  benar-benar  termasuk orang yang merugi.
Wasallam

4 ulasan:

afeezz berkata...

assalamualaikum kak shami

ni kat kawasan empangan batu ke?

atuk berkata...

Assalamualaikum Shami

banyak ke dapat ikan tu....

Unknown berkata...

Salam dekk afezz

Ye tepi tasik tu ler...heheh

Unknown berkata...

Salam cik rozali

Saya duduk kejap jer kat situ, ikan memang banyak tapi bermain2 tepi tu boleh nampak sama ada dekat atau jauh...tapi hari tu tak der rezeki saya...

Abang penjala tu dia datang awal memang dapat banyak ikan.

Mungkin kena datang lebih awal lagi kut...hehhe